Kamis, 12 Februari 2009

ORIGINALLY FLAT



Kasus arsitektur yang satu ini sangat tepat bagi anda yang mempunyai keinginan untuk membuat rumah sewa-model apapun...dapat dipakai sebagai acuan dalam desain standar rumah sewa kelas menengah.

Berawal dari keinginan seorang klien yang bercita-cita membuat rumah sewa 2 lantai.

Sudah sangat jelas bahwa sasaran pemakai adalah kelas menengah-atas.

Maka idepun berkembang pada bentuk rumah sewa low-rise building.

Beberapa keinginan klien yang patut diperhatikan sebagai berikut:

- dia sangat ingin kesan bangunan yang minimalis

- fasad depan ingin diolah agar setiap mata yang lewat berkunjung ke arah flat ini

- layout ruang2 sewa simple aja

- namun pengolahan fasad keseluruhan yang menarik

Seperti pada umumnya, bahwa bangunan low-high rise mempunyai bagian-bagian yang berupa dasar-kaki-badan-kepala (begitulah bahasa awamnya-saya menjelaskan), maka demikian juga ide awal bangunan ini tersusun.

Karena klien telah mempunyai denah awal, maka saya tingal menyempurnakannya saja.

Ternyata setelah ditinjau, massa bangunan akan terlihat seperti dua massa utama.

Ruang di antara dua massa ini merupakan ruang sirkulasi vertikal dan beberapa area servis yang menyertainya.

Lalu...tentu saja diperlukan konektor untuk menyatukan dua massa agar terlihat lebih kompak.

Maka di setiap lantai di depan tangga dibuat ruang yang fungsinya bersifat umum (ruang komunal)...walaupun kecil, namun berfungsi sebagai balkon .Sebagai unsur vertikal pada skin building, saya membuat rooster dari balok2 kayu.
Fasad depan yang menghadap ke jalan dibuat menarik dengan balkon2 ber-railing unik-1/2 railing&setengah dinding.

Untuk mengisi kekosongan pada sisi samping, saya memberi nat/tali air.

Dan di area sirkulasi horizontalnya/selasar, dengan mempertegas unsur strukturnya, saya menonjolkan kolom2 utama dengan irama yang konstan.

Ketika unsur vertikal dan horizontal pada bangunan itu menyatu...saya tambahkan warna merah yang menggugah...eye catching kan....juga berkelas.




=) salam




Desain Fasad Minimalis




Erlavina,
November 2008

Dalam merancang fasad rumah tinggal ini, pada awalnya saya mendapati
kesulitan dalam beberapa hal, seperti fasade depan yang sangat panjang, terdapat beberapa sudut ‘mati’ yang saya temui ketika mempelajari bentuk dinding terluar pada denah.

Kemonotonan pasti akan terjadi jika dalam fasad yang panjang tersebut hanya saya letakkan bidang kotak dan walaupun sudah diberi ornamen seperti garis, penebalan, ataupun permainan material sekalipun. Beberapa langkah pemecahan yang saya lakukan adalah :

- menambahkan satu bidang utama yang mampu memecah kesan kaku dari bidang dinding lain yang kotak-kotak yaitu bidang lengkung bermaterial batu alam.Selain dapat menjadi point of view yang kuat pada area entrance, bidang lengkung ini dibuat lebih rendah dari tinggi bidang rata-rata.

- untuk mengurangi kesan ‘berat’, pengulangan beberapa kolom vertikal yang di’ikat’ dengan kayu-kayu horizontal dapat menambah kesan anggun dan tropis pada fasad rumah ini.

- pewarnaan kulit bangunan diselang-seling antara warna yang tua dengan warna yang lebih muda yang masih satu keturunan warna.

- penggunaan material dimaksudkan untuk memperkuat kesan rumah, pada kasus ini mempunyai keinginan akan kesan rumah tinggal tropis yang kokoh.Maka batu alam dan kayu dapat diaplikasikan pada fasad bangunan. Sedangkan kesan kokoh diperoleh dengan bentuk atap limasan dan bidang-bidang fasad yang ber’layer’ dan tegas.

- terakhir, untuk memperhalus dan mempercantik bangunan, saya menambahkan beberapa aksen seperti balkon yang menonjol keluar, kaca dan kanopi sudut yang lebar, serta pengarah yang berupa kolom2 dengan penutup kaca pada sepanjang jalan menuju pintu utama (entrance).

Fasad minimalis pada tipe rumah ini memberikan kesan sangat formal ternyata...
dan hal inilah yang diinginkan oleh klien sesungguhnya... =)

Buat anda yang mencintai dan mendambakan rumah yang berkesan gagah dan Formil seperti ini, silakan menghubungi saya =)

Karena rumah dengan tampak seperti ini sangat disukai bagi mereka yang berprofesi sebagai pejabat, boss dan big boss, serta orang2 yang duduk diposisiposisi penting.

* tips: tipe rumah minimalis ini mudah direnov menjadi tipe klasik, dengan memberi profil2 pada lineline utamanya, kesan klasik sudah terbentuk =)








Mendesain Fasad Bangunan


MENDESAIN FASAD BANGUNAN
Oleh ERLAVINA


Desain arsitektur meliputi beberapa proses untuk mencapai form yang sempurna (fix). Dalam fase pra perancangan, designer melakukan survey dan penelitian, kemudian memasuki fase perancangan awal berupa sketsa.


Dari hasil sketsa, designer dapat memproduksi denah, kemudian tampak bangunan dalam 2D. Kadang kala designer dapat melakukan ‘lompatan’ fase, yaitu dari bentuk denah 2D melompat ke fase 3D secara langsung tanpa melalui pembuatan tampak 2D terlebih dahulu.Dan itu juga yang kadang kala saya lakukan sebagai seorang designer.


Ketika proses tersebut saya alami, kekuatan kunci pada bentukan fasad ada dalam kreatifitas imajinasi.

Beberapa langkah-langkah saya sederhanakan untuk dapat melakukan ‘lompatan’ fase dengan mudah,


1.Fahami denah dengan baik, pelajari dengan teliti terutama denah dinding paling luar.


2.Memetakan tampak lt.1 kemudian lt.berikutnya dan buatlah satu bidang yang menyatukan.


3.Ketika mendapati sudut yang ‘mati’ buatlah alternatif ‘layer’ tambahan pada fasad.


4.Bila terjadi kemonotonan pada fasad bangunan, buat perbedaan dengan cara memainkan maju/mundur bidang dinding, tinggi/rendah bidang, permainan material/bahan, penambahan ornamen baik berupa garis vertikal/horizontal, dan mainkan bentuk atap.

Villa House by Erlavina


Kepadatan-daerah perkotaan membuat lingkungan terdegradasi. Ruang hijau menjadi berkurang dan suhu udara semakin meningkat dari hari ke hari atau yang sedang terjadi ‘global warming’.


Setiap orang yang bekerja di lingkungan perkotaan membutuhkan tempat istirahat yang nyaman. Walaupun telah banyak dibangun perumahan di kota, namun kemonotonan bentuk bangunan masih kurang mampu mengurangi stress yang ada.


Bangunan bergaya villa-di tengah hiruk-pikuknya perkotaan akan membawa kesejukan baru di antara lingkungan sekitarnya. Villa tropis bercirikan atap miring, yang berfungsi mengurangi radiasi panas dari luar.


Warna bangunan dan material yang dipilih sudah tentu mengarah ke ‘natural colour’. Penataan lanscape yang baik akan semakin mendukung terciptanya nuansa tropis di rumah anda.


Rumah ini menempati sebuah lahan Hook dengan lebar (depan) 12 meter.

Dengan kebutuhan ruang yang standar, klien menginginkan beberapa permintaan untuk desainnya. Diantaranya:

- carport untuk 2 mobil

- bentuk atap yang cocok dengan lingkungan sekitar

- ruang tidur utama yang luas dan memiliki balkon yang besar menghadap ke depan

- minimalis

- dan berkesan tropis


Pada saat menentukan bentuk, tepat sekali saya memilih bentuk atap miring. Karena atap miring tepat diterapkan pada lingkungan beriklim tropis, sehingga otomatis kesan bangunan tropis akan terasa.


Karena berlokasi di lahan hook, maka rumah ini memiliki 2 fasad, depan dan samping.

Fasad depan pada entrance/teras tepat berada di bawah balkon R.Tidur utama.Sehingga kehadiran sebuah kolom di depan teras sangat tepat sebagai penopang dak balkon.

Aksen warna pada dinding adalah cokelat 'pramuka' karena cokelat bersifat natural.


Untuk memperkuat kesan tropis, saya menggunakan pemilihan material batu alam yaitu batu pecah pada bidang yang menerus dari Lt.1 dan Lt.2. Bidang ini tidak akan memberi kesan 'berat' pada bangunan, melainkan justru menambah kesan kokoh-nya rumah.

Pintu dan jendela didesain dengan bentuk minimalis.

Sedangkan warna dasar dinding adalah putih.


Khusus pengolahan fasad samping, saya memberikan beberapa bukaan untuk akses cahaya dan angin. Pintu lipat panjang pada ruang keluarga, balkon pada ruang tidur di Lt.2 dan beberapa bidang yang diberi material kaca dan glass blocks menjadikan bidang samping tidak terlalu kosong.


Apalagi setelah dilakukan penebalan dinding pada bagian tengah sisi samping, yang menjadi koneksi bagi bukaan2 yang terletak berpencar menjadi berirama.

Sampai di sini, rumah inipun telah mempunyai jiwanya sendiri.


Anggun-kokoh-minimalis-tropis.


Di tengah kota...anda dapat menemukan rumah...ah maaf..villa seperti ini, sungguh menenangkan.


Selamat berkreasi.

Membuat Rumah (yang) Unik


Bagi Designer, setiap desain adalah unik.Walaupun terkadang saya dapati ukuran lahan yang sama sekalipun, desain tetaplah unik-sesuai dengan kebutuhan klien-tetapi juga sesuai dengan imaji desainer yang muncul saat itu.Karena mood yang ada sesalu berbeda, maka sense yang timbul juga akan berbeda.

Seperti rumah yang satu ini.
Mengingat akan lahan yang cukup sempit ( lebar 7 m), merupakan tantangan untuk menciptakan kreasi yang unik daripada lainnya.
Pada waktu itu, beberapa kebutuhan klien saya seperti
Ruang Tamu, Ruang Tidur dan Ruang Tidur Utama, Ruang Makan dan Ruang Keluarga, Dapur serta Ruang Servis termasuk toilet, ruang cuci dan ruang jemur harus dapat dipenuhi didalamnya.
Sedangkan untuk ruang luar yang sangat terbatas (4m dari garis batas jalan) dipergunakan untuk carport dan sebagian lagi untuk Taman kecil.
Permintaan : rumah 2 lantai dengan pencahayaan alami (dari luar) yang maksimal, namun simple.

Gambaran rumah mungil 2 Lantai ini pada awalnya memang ingin saya desain se'ringan' mungkin. Hal ini tampak dari perwujudan fasad yang menggunakan material gabungan antara kayu-kaca. Pada halaman depan menuju entrance terdapat kanopi berkaki yang unik, memberikan kesan 'welcome' ke bangunan. Bukaan berupa jendela2 kaca ditempatkan secara efisien sesuai dengan fungsinya. Level Lt.1 bangunan terlihat tinggi dari jalan.

Untuk membuatnya menjadi unik, pada Lt.2 menjorok ke depan sebuah balkon mini beratap miring agak panjang dengan penopangpenopang kayu balok yang dicat merah.
Dari keseluruhan desain fasade, balkon ini merupakan 'point of view' yang mampu menarik perhatian dan membuat rumah berkesan hangat, welcome, menyambut.

Kesan ramah ditunjukkan dgn atap miring panjang yang menjorok ke depan.
Sedangkan kesan alami ditampilkan melalui aksen kayu-kayu, kanopi unik dari kayu dan beratap kaca.Tidak lupa memaksimalkan taman kecil di depan dengan hadirnya sebuah kolam kecil di dekat entrance.

Jangan lupa untuk tetap berpedoman pada Rumah yang Ramah Lingkungan, gunakan material sintetis sebagai pelapis dinding eksterior yang kini telah hadir menyerupai material serat kayu.Kurangi penggunaan kayu juga pada kusen2 pintu-jendela.

Rumah anda juga bisa tampil Unik.

Salam,
erlavina

Rumah Tunggal berkesan Banyak Massa


FasadeFasade rumah ini sengaja di'pecahpecah' menjadi beberapa bagian yang bएर्कराक्टर बेडा.Sebagai arsitek, saya mencoba mengarahkan keinginan klien yang mengharapkan rumah tinggal dengandesain minimalis tropis namun menghadapi kendala berupa lahan yang terbatas. Beberapa point penting yang diinginkan antara lain:- entrance yg berkesan 'menyambut'- carport untuk 2 mobil- lantai 2 terdiri dari 2 massa yg digabungkan oleh balkon kecil- atap yang simple (berupa dak) namun ada simbol tropis- ruang tamu yang full kaca (tapi tetap aman)


Kesan wajah yang 'ramai' namun kaya akan detail।Permainan material sepintas penuh dengan ornamen kayu yang bersifat minimalis।Namun salah satu usul saya, ada baiknya mempergunakan material sintetis/buatanyang bertekstur kayu untuk menciptakan hunian yang tidak hanya nyaman, tetapi juga raman lingkungan, yaitudengan mengurangi penggunaan kayu। Disamping material sintetis yang bertekstur kayu, material jenis iniawet untuk digunakan sebagai penutup bidang eksterior bangunan.Setelah beberapa usulan desain awal, maka diperoleh arah desain yang jelas bagi klien :Karena terbatasnya lahan, maka halaman depan full digunakan untuk carport (2 mobil)Entrance yang simple diberi kanopi panjang dengan lampu-lampu downligh yang memancar ke bawah pada malam hari.Ruang tamu full kaca dengan aksen dinding bata menyerupai balok2 kayu besar di bagian luar.Batas antara level Lt.2 dibuat tipis dari luar agar bangunan berkesan tidak terlalu tinggi.Fasad Lt.2 sama sekali berbeda karakter dgn Lt.1 meskipun demikian, pemanfaatan unsur kayu mampu membuat keduanya tampak menyatu.Bidang beratap miring adalah ruang keluarga yang mempunyai bukaan jendela2 panjang menghadap ke arah jalan/depan.Bidang bermaterial lapisan serat kayu horizontal merupakan ruang tidur Lt.२.Kedua ruang tersebut disatukan dengan adanya balkon kecil simpel yang menjorok keluar.Untuk memberi kesan 'luwes' , saya memberi permainan line pada bidang pojok.Bidang anyam ini merupakan bidang yang terbuka, sehingga angin dapat menembus masuk ke dalam, hal ini saya lakukan अगरruang jemur (dibalik dinding tsb) mendapat angin dan cahaya dari samping dan atas.Sentuhan akhir adalah warna.Unsur warna kayu yang kecokelatan membawa kesan natural pada fasade rumah.Maka untuk memberikan unsur yang 'eye catching' saya memberikan aksen warna orange pada salah satu bidang.