Suatu ketika, seorang klien dari Kedutaan Besar AS di Jakarta menemui saya dan berniat ingin membuat desain untuk rumah tinggalnya di Tanzania , Afrika. Untuk sebuah ide awal, klien saya sudah mempunyai gambaran keinginannya. Tugas saya sebagai arsitek selanjutnya adalah ‘mengarahkan’ dan mewujudkan gambaran keinginannya tersebut menjadi sebuah desain yang bias diwujudkan. Konsep rumah ini adalah rumah tropis yang sederhana. Baik dari segi bentuk bangunan, layout/denah, hingga interior yang diinginkan adalah sesuatu yang bertema ‘just simple form’. Sedangkan untuk pelaksanaannya klien tersebut khusus menginginkan jenis material bangunan yang knock-down ‘because He want to shipping it to Tanzania ’.
Karena ide awalnya benar-benar simple, desain rumah 2 lantai ini hanya dalam waktu 3 hari desain saya serahkan kepadanya. Setelah beberapa sedikit revisi akhirnya desain bisa sempurna/fix dalam waktu less than 3 weeks. Saya serahkan semua produk desain termasuk gambar kerja, RAB, dan desain interiornya. Sebuah pelajaran yg dapat saya petik dari klien saya dari Amerika ini adalah dia sangat menghargai pekerjaan saya yang tepat waktu, karena mereka sangat menghargai waktu. Dan dengan itu dia terpuaskan atas hasil-hasil yang berkualitas dan efisien waktu. ’You just not like an Indonesian people’...katanya dengan tertawa renyah. “Well, I’m Indonesian, but my working just like Japanesse people”…dan dia sangat senang. Sebenarnya cepat/tidaknya fiksasi desain adalah depend on client it self (bergantung pada klien itu sendiri) karena kecepatannya dalam merespon. Padahal kami, dua pihak yang sangat bergantung pada teknologi informasi internet yg tak terbatas ruang dan waktu lagi dibantu oleh target yg saya buat.
Kembali ke desain.
Rumah beliau cukup luas, terdiri dari 2 bedroom dan 1 masterbedroom di Lt.1 sedangkan R.Tamu, R.Makan, Dapur & Pantry merupakan satu ruang luas yang menyatu.
Untuk Lt.2 hanya terdiri dari R.Keluarga dengan Balconny yang terbuka dan menghadap kearah laut karena kebetulan rumahnya berada pada site di pinggir pantai.
Klien ini sangat menyukai suasana tropis karena kondisi iklim di Tanzania memang hampir mirip dengan iklim tropis dan kelembapan tinggi. Oleh karena itu untuk desain interiornya, saya membuat tema ‘hangat’ dari material kayu yang berwarna muda. Material kayu mampu menciptakan nuansa sejuk yang lembut ke dalam interior rumah.
Dan akhirnya desain itu kini menjadi villa di Matemwe, Zanziebar. Check web:
http://www.matemwebeachvillas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar