Selasa, 15 Januari 2019

Kolam Mini di Teras Rumah

Terkadang, setelah kita memiliki teras rumah biasa...kita menginginkan 'sesuatu' hal tambahan yang menarik supaya  kita bisa lebih betah berlama-lama di teras. 
Kolam mini misalnya, dapat membuat teras rumah kita lebih menarik karena suara gemercik dan kilauan air yang tertimpa cahaya matahari.

Bagaimana membuat kolam mini yang cocok untuk bentuk teras rumah kita?
Seperti salah satu klien saya yang meminta desain kolam mini sederhama untuk mempercantik tampilan teras rumahnya.

View-view berikut dapat Anda lihat untuk referensi teras rumah Anda.
Teras Rumah (1)

Teras Rumah dengan Kolam Mini

Anak Tangga Menuju Teras Rumah

Teras Rumah (2)

Tampak Depan

Kost Eksklusive I

Berikut ini adalah salah satu dari beberapa karya Kost Eksklusive yang saya buat.

Selain kelengkapan fasilitas yang tersedia pada sebuah ruang/kamar kost (seperti area parkir motor dan mobil, pantry/sharing kitchen, ruang tamu, musholla, jaringan wifi, AC, KM dalam, dsb) yang menjadikannya disebut 'eksklusive' ternyata ada beberapa hal.

Antara lain: ukuran ruang/kamar, bentuk interior kamar, dan bentuk fasad/wajah bangunan.

Perspektif Kost Eksklusive (1)

Perspektif Kost Eksklusive (2)
Fasad (tampak) Depan Kost Eksklusive



Kolam Renang Modern

Suatu hari, seorang klien lama kembali menghubungi saya untuk mendesain halaman belakang rumahnya. Permintaannya adalah membuat kolam renang disana. 

Melihat kondisi eksisting lahan yang agak berkontur, maka saya buat posisi kolam menurun dari teras belakang, sekitar beberapa anak tangga. Tapi penurunan level ini justru unik karena kolam akan lebih terlihat dari teras belakang yang posisinya lebih tinggi.

Secara desain, kolam renang ini bertema modern dengan sistem overflow ke samping (hanya ke arah salah satu sisi kolam saja). Sedangkan area di sekitar kolam dimanfaatkan juga untuk meletakkan meja pingpong dan beberapa bangku santai.

Site Plan Kolam Renang

Perspektif Kolam Renang (1)


Perspektif Kolam Renang (2)

Pojok santai dan Meja Pingpong


Finishing dinding sekitar kolam simpel saja dan minimalis dengan permainan bentuk geometri bertumpuk. Sedangkan penataan landscape dengan tanaman tropis yang efisien dan mudah perawatan.

Desain dan gambar kerja oleh Erlavina dan Team Desian Rumah-Interior
CP 087884513870
FB Erlavina Prahesti

Senin, 18 April 2016

The BALCONNY HOUSE in TANZANIA




Suatu ketika, seorang klien dari Kedutaan Besar AS di Jakarta menemui saya dan berniat ingin membuat desain untuk rumah tinggalnya di Tanzania, Afrika. Untuk sebuah ide awal, klien saya sudah mempunyai gambaran keinginannya. Tugas saya sebagai arsitek selanjutnya adalah ‘mengarahkan’ dan mewujudkan gambaran keinginannya tersebut menjadi sebuah desain yang bias diwujudkan. Konsep rumah ini adalah rumah tropis yang sederhana. Baik dari segi bentuk bangunan, layout/denah, hingga interior yang diinginkan adalah sesuatu yang bertema ‘just simple form’. Sedangkan untuk pelaksanaannya klien tersebut khusus menginginkan jenis material bangunan yang knock-down ‘because He want to shipping it to Tanzania.
Karena ide awalnya benar-benar simple, desain rumah 2 lantai ini hanya dalam waktu 3 hari desain saya serahkan kepadanya. Setelah beberapa sedikit revisi akhirnya desain bisa sempurna/fix dalam waktu less than 3 weeks. Saya serahkan semua produk desain termasuk gambar kerja, RAB, dan desain interiornya. Sebuah pelajaran yg dapat saya petik dari klien saya dari Amerika ini adalah dia sangat menghargai pekerjaan saya yang tepat waktu, karena mereka sangat menghargai waktu. Dan dengan itu dia terpuaskan atas hasil-hasil yang berkualitas dan efisien waktu. ’You just not like an Indonesian people’...katanya dengan tertawa renyah. “Well, I’m Indonesian, but my working just like Japanesse people”…dan dia sangat senang. Sebenarnya cepat/tidaknya fiksasi desain adalah depend on client it self (bergantung pada klien itu sendiri) karena kecepatannya dalam merespon. Padahal kami, dua pihak yang sangat bergantung pada teknologi informasi internet yg tak terbatas ruang dan waktu lagi dibantu oleh target yg saya buat.
Kembali ke desain.
Rumah beliau cukup luas, terdiri dari 2 bedroom dan 1 masterbedroom di Lt.1 sedangkan R.Tamu, R.Makan, Dapur & Pantry merupakan satu ruang luas yang menyatu.
Untuk Lt.2 hanya terdiri dari R.Keluarga dengan Balconny yang terbuka dan menghadap kearah laut karena kebetulan rumahnya berada pada site di pinggir pantai.

Klien ini sangat menyukai suasana tropis karena kondisi iklim di Tanzania memang hampir mirip dengan iklim tropis dan kelembapan tinggi. Oleh karena itu untuk desain interiornya, saya membuat tema ‘hangat’ dari material kayu yang berwarna muda. Material kayu mampu menciptakan nuansa sejuk yang lembut ke dalam interior rumah.

Dan akhirnya desain itu kini menjadi villa di Matemwe, Zanziebar. Check web: 

http://www.matemwebeachvillas.com/






Perancangan Perumahan Bag.I

Di pinggir kota, semakin banyak lahan dibuka sebagai lokasi Perumahan.
Mulai dari kelas yang sederhana hingga mewah atau biasa disebut dengan Townhouse.
Setiap lokasi Perumahan mempunyai konsepnya masing-masing.
Konsep adalah ide awal yang memberikan 'warna' atau tema
pada suasana Perumahan tersebut.


Tetapi kini, mengapa model klasik tetap menduduki peringkat yang disukai oleh konsumen perumahan? salah satu alasannya adalah model klasik membawa nuansa keanggunan yang lebih 'abadi' seolah-olah langgam arsitektur rumah yang lain hanyalah 'musiman' saja. Namun, para arsitek/designer tidak hanya berhenti pada pernyataan itu saja. Eksplorasi bentuk terus diolah di dapur studio. Alhasil, perpaduan antara klasik dan modern yang cenderung lebih 'clean' baik pada bentuk maupun ornamennya, telah berhasil 'membius' mata konsumen perumahan. Dipercantik dengan tampilan model atap yang unik, menjadikan pemandangan perumahan lebih berbeda.

Nah..berikut adalah beberapa contoh hasil design saya tentang perumahan.








Kini, kebanyakan gaya arsitektur yang disukai di 'pasaran' adalah gaya minimalis. Ciri khas gaya minimalis adalah penggunaan bentuk-bentuk dasar geometri pada fasad/tampak bangunan. Ornamen atau hiasan yang sering dipakai dalam gaya minimalis adalah tali-tali air, garis-garis geometris yang tegas baik lurus vertikal/horizontal maupun miring asimetri. Beragam material bisa digunakan untuk menghilangkan kesan "kaku" pada gaya minimalis ini, seperti :
- penggunaan unsur batu alam untuk finishing bidang dinding depan
- penggunaan kaca/material transparan untuk mengimbangi kesan masif bidang dinding lainnya
- penggunaan laminasi unsur kayu sintetis untuk memberikan kesan natural
- penambahan unsur "hijau" baik berupa taman depan maupun tanaman di atas balkon yang mempercantik fasad/tampak bangunan
- permainan pencahayaan pada bidang fasad bangunan
- penambahan jendela angin-angin/ventilasi/rooster

Demikianlah sedikit ulasan Perumahan dengan gaya yang banyak diikuti masa kini yaitu gaya minimalis. Pada intinya gaya minimalis justru membutuhkan finishing yang rapi & presisi karena bidang-bidang geometris yang tegas harus dibentuk dengan sempurna. Untuk itu membutuhkan ketelitian yang lebih dan inilah pengaruhnya pada harga bangunan. Selain struktur bangunan, material finishing juga merupakan penentu "bentukan" harga pada perumahan.

Selamat mencari perumahan yang sesuai dengan gaya, kebutuhan, dan tentu saja budged anda.

Salam,

Erlavina

NEW Galeri Karya : Exhibition Booth

Beberapa kali dipercaya kembali untuk mendesain booth ekshibisi Kementrian Perdagangan. Kali ini karya kami semakin diperkaya/diperluas lagi dengan bidang ini. Untuk informasi dapat menghubungi FiQa 087877232415 / 087884513870




















Penataan Area Jembatan Pasar BERINGHARJO Yogyakarta

Mulai bulan Mei tahun 2015, kantor kami yaitu CV Grapindo diberi tugas untuk penataan area Pasar BERINGHARJO Yogyakarta. Area yang akan dilakukan penataan ulang adalah bagian pedestrian di bawah jembatan penyeberangan Pasar Beringharjo. 

Ide penataan ulang ini sebenarnya sudah sangat lama direncanakan, namun belum ada desain yang dinilai sesuai oleh pihak Pengelola Pasar. Kemudian, untuk memulai perencanaan itu, langkah awal yang kami ambil yaitu:

1. Survey lapangan. Memang kondisi di lapangan yang menjadi permasalahan adalah fungsi pedestrian. Pedestrian di bawah jembatan penyeberangan pasar ini justru digunakan untuk berjualan dan bahkan untuk parkir motor yang dinaikkan ke atas trotoar. Selain itu, jembatan penyeberangan ini seolah-olah tidak berfungsi maksimal mengingat keberadaannya tertutup oleh rimbun pepohonan dan tanaman-tanaman perdu, sehingga kurang menarik perhatian pejalan kaki yang lewat. Justru para pejalan kaki lebih suka menyeberang lewat jalan raya yang panas, padahal selain jembatan ini dilengkapi dengan eskalator yang selalu menyala ketika jam operasional pasar, jembatan ini juga beratap yang melindungi pejalan kaki dari panasnya matahari.













2. Perencanaan. Setelah cukup data lapangan kita kumpulkan, kemudian saya mulai membuat perencanaan untuk penataan ulang area Jembatan Pasar Beringharjo ini. Tentu saja kami mendengarkan apa saja permintaan Pengelola Pasar mengenai penataan ulang area tersebut, di antaranya supaya fungsi pedestrian itu dikembalikan seperti asalnya, keberadaan jembatan penyeberangan ini lebih menarik perhatian pejalan kaki untuk menggunakannya sehingga dapat meramaikan toko-toko pedagang di lantai atas pasar, dan membuat area bawah jembatan ini lebih menarik dengan adanya suatu point view yang mencolok.

Add caption








3. Menuangkan ide-ide perencanaan ke dalam perancangan Arsitektural. Pada tahap ini, saya mulai membuat tampilan 3 dimensi jembatan dan area pedestrian sesuai dengan garis besar yang diinginkan oleh Pengelola Pasar, di samping itu saya juga melakukan penyesuaian bentuk desain dengan lingkungan sekitarnya. Proses ini ternyata memakan waktu yang cukup lama, mengingat setiap kali desain harus dikonsultasikan dengan pihak Pengelola Pasar. Dan apabila terdapat kekurangan, maka tiap kali saya pun harus melakukan revisi desain sampai semua dinyatakan final.




Dan berikut adalah bentuk-bentuk desain final yang sudah disetujui:








4. Tahap ke empat adalah Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan memakan waktu beberapa bulan, dengan beberapa kendala di lapangan yang kami lalui dengan sabar dan terkadang...suka & duka itu menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk tim Grapindo Jogja. Seperti kendala: memindahkan pohon palem setinggi hampir 10meter dan posisinya dekat dengan tiang listrik, ada lagi ketika perbedaan paham dengan pengelola area parkir motor...terkadang beberapa hal yang terjadi di lapangan, cukup keras, dan tidak selalu harus dimasukkan dalam hati ;) tetap semangaaat!

Gambar-gambar berikut ini adalah foto-foto realisasi desain setelah proses pelaksanaan selesai:







Padahal memang sebelum desain ini fix yang dipilih, saya sempat memberikan alternatif yang lebih cantik, berikut:

Syukurlah, akhirnya selesai sudah penataan area Jembatan Pasar Beringharjo ini. Kini para pejalan kaki bisa menikmati suasana yang lebih bersih, rapi, terbuka, dan yang banyak disukai karena adanya "Pojok Selfie" ini yang bisa dijadikan tempat untuk berfoto-foto ria ketika berkunjung di Pasar Beringharjo ini. Semoga selanjutnya, kita bisa jaga fasilitas yang sudah ada ini supaya menarik lebih banyak pengunjung maupun wisatawan.

Bagi saya & tim Grapindo Jogja yang bekerja "dari balik layar" ini sudah cukup puas & bersyukur bisa membuat salah satu wajah kota kami tercinta menjadi lebih menarik dan yang pasti bermanfaat bagi orang banyak.

Salam 


Erlavina